TEMPO.CO, Jakarta - Yahoo! bekerja sama dengan TNS Index merilis hasil studi tahunan tentang perilaku pengguna Internet di Indonesia. "Ada empat tren yang signifikan," kata Hansal Savla, Technical Advisor TNS Indonesia, di kantor Yahoo! Indonesia di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2012.
Tren pertama adalah penggunaan telepon seluler yang menjadi motor penggerak pertumbuhan akses Internet selama dua tahun terakhir.
"Telepon seluler menjadi media informasi kedua paling banyak digunakan (55 persen) setelah televisi (100 persen)," ujar Hansal. Dengan demikian, posisi warung Internet sebagai salah satu cara mengakses Internet mulai ditinggalkan.
Kedua, terjadi pergeseran pengakses Internet dari sisi umur. Kini para pengguna Internet bukan hanya dari kalangan muda, melainkan juga berasal da
ri usia 30-50 tahun.Tren pertama adalah penggunaan telepon seluler yang menjadi motor penggerak pertumbuhan akses Internet selama dua tahun terakhir.
"Telepon seluler menjadi media informasi kedua paling banyak digunakan (55 persen) setelah televisi (100 persen)," ujar Hansal. Dengan demikian, posisi warung Internet sebagai salah satu cara mengakses Internet mulai ditinggalkan.
Kedua, terjadi pergeseran pengakses Internet dari sisi umur. Kini para pengguna Internet bukan hanya dari kalangan muda, melainkan juga berasal da
Ketiga, makin banyaknya penikmat konten hiburan dan liburan, khususnya berita selebriti (40 persen) serta aktivitas mengunggah dan mengunduh musik (39 persen).
Keempat adalah penggunaan layanan mesin pencari naik dari 70 persen pada tahun lalu menjadi 75 persen pada 2012. Sebagian besar mereka menggunakannya untuk mencari gambar, musik, dan video.
Hansal menjelaskan, riset ini dilakukan terhadap 3.365 responden di berbagai kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Yogyakarta, dan Denpasar. Penelitian dilakukan sepanjang Desember 2011 sampai Januari 2012.
Country Ambassador and Sales Director Yahoo! Indonesia Roy Simangunsong mengatakan, dengan riset tersebut, para marketer atau tenaga pemasaran dapat mengetahui siapa dan bagaimana memperlakukan target pasarnya.
"Ini bisa menjadi pedoman untuk melakukan targeted campaign sehingga lebih efektif," ujarnya.
SUMBER : Tempo.co
0 comments :
Post a Comment