======================================================================================================================================================= AbimaelZONE AbimaelZONE AbimaelZONE AbimaelZONE AbimaelZONE AbimaelZONE AbimaelZONE
====================================================================================================================
==========================================================================================================================================
JANGAN LUPA KUNJUNGI TERUS ABIMAELZONE DAN FOLLOW UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TIPS DAN TRIK TERBARUTERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI ABIMAEL ZONE

CMS (Pert 8)

Abimael | Wednesday, November 19, 2014 | 0 comments

CMS

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi, khususnya internet, membuat orang menjadi lebih mudah untuk saling berinteraksi. Dengan internet teks, gambar, suara dan video dapat dikirim kebelahan dunia manapun secara cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik saja. Hal ini menandakan bahwa internet mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai sarana komunikasi dan informasi yang handal dan murah.
Berdasarkan hal tersebut, secara nyata beberapa tahun yang lalu sekitar awal tahun 90-an, saat internet masih awal-awal diperkenalkan ke seluruh dunia, para teknisi IT berusaha berperan serta meramaikan suasana di dunia internet. Banyak dari mereka yang membuat sebuah website, baik untuk pribadi, lembaga, perusahaan ataupun instansi yang mereka miliki.
Pada waktu itu, membuat website bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan oleh semua orang, apalagi orang awam, sehingga bukan suatu hal yang aneh bila saat itu jasa seorang webmaster sangat diperlukan. Mereka dibayar mahal untuk melakukan tugasnya, walaupun website yang dihasilkan masih sangat sederhana, statis dan monoton, dengan hanya mengandalkan bahasa HTML dan beberapa gambar/video/suara sebagai pemanisnya.
Website dengan model statis seperti itu tentu saja tidak menyenangkan, karena informasiinformasi yang tersedia di dalam website, tak ubahnya seperti informasi-informasi yang bias ditemukan pada formulir, brosur-brosur, maupun barang cetakan lainnya, walaupun di dalam web tersebut terdapat halaman yang dapat berpindah ke halaman lainnya dan bisa saling berhubungan (hyperlink).
Kendala yang terjadi dengan model web statis seperti www.dikmenjurjogja.or.id, bisa jadi pengunjung situs menjadi segan dan tidak akan pernah mengunjugi website itu lagi, karena mereka hanya disajikan oleh isi (content) halaman web saja, tanpa bisa berinteraksi secara aktif dalam web.
Selain itu kekurangan lainnya dengan model web seperti ini banyak menyita waktu dalam memperbaharui informasi yang ada dengan yang baru, dan juga akan membutuhkan biaya yang besar dalam prosesnya.
Berkaitan dengan masalah di atas, pengelolaan content web secara berkesinambungan (continue), menjadi hal yang paling penting dalam pengembangan website. Untuk mengatasi problematika yang terjadi dalam dunia website, salah satu cara penyelesaiannya yaitu dengan menerapkan Content Management System (CMS).
2. Pengertian CMS
Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atas solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat.
Secara teori, CMS dapat diartikan sebagai berikut:
a. CMS adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang, penulis, maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster
b. CMS dapat diartikan sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola isi sebuah web secara dinamis [7].
c. CMS dapat diartikan sebuah teknologi baru yang masih asing bagi sebagian orang yang dapat membawa kesuksesan untuk setiap web [5].
Berdasarkan beberapa definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan CMS adalah suatu sistem yang dibuat dengan menggunakan teknologi, dalam hal ini skrip berbasis server, database server dan webserver oleh seorang yang mempunyai kemampuan memprogram web yang sangat baik agar pengelolaan website itu dapat dilakukan oleh siapa saja sehingga content web dapat selalu dinamis.
3. Fungsi dan Manfaat CMS
3.1 Fungsi CMS
Sebuah sistem CMS bisa dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa persyaratan yang meliputi beberapa fungsi pokok yaitu [5]:
1). Fungsi pembuatan isi (content creation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat agar diarahkan untuk mampu menangani pengisian informasi secara mudah dan efisien, dimana seorang penulis informasi tidak perlu menggunakan tag HTML dalam membuat sebuah halaman web.
2). Fungsi manajemen isi (content management)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk mengatur pusat isian, baik penampilan data yang sudah atau belum terpakai sehingga dalam proses penampilan informasinya menjadi mudah.
3). Fungsi menerbitkan isi untuk ditampilkan (publishing)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk memuat fleksibilitas dan pengembangan halaman web yang dihasilkan. tampilan (Layout) halaman dispesifikasikan melalui sebuah halaman dengan pola yang telah disediakan (template)
4). Fungsi penampil isi (presentation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk menampilkan isi terhadap informasi yang telah tersimpan untuk ditampilkan di atas browser.
3.2 Manfaat CMS
Bila CMS dapat diterapkan dengan baik, ada beberapa manfaat dari penggunaan CMS yang dapat dijabarkan sebagai berikut[4]:
1). Manajemen data
2). Mengatur siklus hidup website
3). Mendukung web templating dan standarisasi
4). Personalisasi website
5). Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain.
6). Akuntabilitas dan efisiensi
4. Prinsip CMS
CMS secara prinsip dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, terutama yang berhubungan dengan dunia website, beberapa diantaranya yaitu:
a. Mengelola website pribadi.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
5. Penggolongan CMS
Karena disadari akan pentingnya CMS, banyak para pakar membuat aplikasi CMS dengan berbagai fitur handal yang ditawarkan, hal ini dapat di lihat dengan maraknya topik mengenai CMS di internet. Beberapa situs web yang mengkaji mengenai CMS di internet yaitu www.kyantonius.com, www.oscom.org, www.duniakita.net, dan www.steptwo.com. Oleh karena itu berdasarkan aplikasinya, CMS dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. CMS Komersil
Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. Beberapa aplikasi CMS yang ada di pasaran yang cukup terkenal yaitu STELLENT (Stellent Content Management Suite), VIGNETTE (V7Content Management Suite), INTERWOVEN (Team Site 6.0.)
b. CMS Open source
Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya untuk mengetahui kode-kode pemograman yang disertakan, sehingga memudahkan pengguna memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang.
Kelebihan CMS jenis ini, yaitu kode pemrograman terbuka untuk umum, sehingga apabila ada bugs, para pengguna dapat saling bahu-membahu dalam hal melacak dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan.
Beberapa jenis aplikasi CMS Open Source yang ada dipasaran seperti ZOPE (Content Management Framework), OPEN CMS (Open CMS), POSTNUKE (Post Nuke), PHP Nuke, MAMBO OPEN SOURCE (Mambo Open source).
6. Manajemen Portal
Manajemen portal yang dilakukan dalam prototype CMS yang dibuat berdasarkan pendekatan dari Abdul Kadir dan Terra [3], secara umum prototype yang dibuat menampilkan sejumlah informasi, beberapa diataranya yaitu berita, artikel, data Polling beserta jawabannya serta layanan terhadap member. Model pengelolaan yang diterapkan dalam prototype ini, lebih dari satu orang pengelola, namun puncak keputusan tetap dilakukan oleh satu orang, sehingga dari beberapa pengelola tersebut tetap ada pimpinan, dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemilik website (top administrator) sehingga informasi yang disajikan di dalam website tersebut berada dibawah kontrol dari top administrator dan tetap terjaga keamanannya.
Dengan model pengelolaan seperti di atas, top administrator akan mempunyai hak penuh dalam pengaturan content pada website, sehingga dalam membantu tugas-tugasnya untuk memanejerial atau menyajikan informasi, dapat dibantu oleh orang lain (dalam hal ini bukan web master). Top administrator dapat memilih administrator web berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya, artinya top administrator dapat memilih administrator tanpa harus melihat latar belakang kemampuannya secara teknis tentang web, sehingga dalam hal ini biaya yang dikeluarkan oleh top administrator dapat ditekan.
Selain itu, salah satu model manajemen portal pada prototype yang dibuat ini disesuaikan dengan portal berita yang sudah ada, yaitu adanya kewenangan pengunjung biasa (tanpa status) untuk bisa mengirimkan berita, sehingga pemilik website bisa mendapatkan informasi berupa berita terbaru dari berbagai sumber, tanpa perlu mencari berita tersebut. Diasumsikan pemilik website hanya mengedit/memeriksa redaksional dari berita yang dikirimkan oleh pengunjung, kemudian memverifikasi berita tersebut dan menampilkannya (publish) pada halaman utama. Bila pengunjung  dengan nama dan email yang sama telah ikut serta dan mengirimkan berita lebih dari 10 kali, maka pihak pengelola administrasi berita akan mengirimkan email konfirmasi kepadanya untuk bersedia bergabung menjadi member dan akan mendapatkan penghargaan nantinya. Kelebihan layanan terhadap member yang terdapat pada web ini yaitu adanya kewenangan member untuk dapat mengubah tampilan/layout berdasarkan pilihan yang sudah disediakan oleh pengelola, sehingga dengan adanya layanan ini diharapkan member tidak bosan mengunjungi dan berinteraksi dengan web yang ada. Selain itu, dengan adanya layanan ini diharapkan kuantitas member dapat meningkat, sehingga dengan banyaknya member yang ada dapat meningkatkan page rating dari situs yang akan membuat ketertarikan dari suatu instansi untuk membantu menjadi sponsor.
7. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak CMS Pada Situs Portal Berita
Sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini akan dibangun prototype dari sebuah CMS agar pemahaman dan prinsip CMS mudah dimengerti dan dipahami.
Sesuai dengan beberapa prinsip CMS yang ada, salah satunya yaitu untuk mengelola komunitas/portal, maka dalam penelitian ini dibangun prototype CMS yang dibuat berupa sebuah portal berita. Alasan yang menjadikan portal berita sebagai prototype CMS yaitu karena banyaknya situs-situs web yang lebih mengedepankan beberapa penyajian informasi berupa berita dan penyajian artikel, beberapa diantaranya yaitu www.yahoo.com, www.kompas.com, www.astaga.com, www.detik.com. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dibuat portal berita dengan menggunakan PHP sebagai skrip untuk membuat antarmuka(interface), dan MySQL sebagai databasenya, untuk membuktikan bahwa dengan CMS, seseorang (pengguna komputer) dapat melakukan pengelolaan website, tanpa harus melihat latar belakang pengetahuannya secara teknis tentang web.
Hal lainnya yang membedakan manajemen portal pada prototype web portal berita ini dengan model-model yang sudah ada, yaitu adanya tingkatan hak akses antara pengunjung biasa, member, dan pengelola. Beberapa tingkatan akses tersebut yaitu :
a. Pemiliki website (Top Administrator) yang memiliki hak akses terhadap semua fasilitas yang dimiliki, sehingga alir kerja sistem secara penuh ada di bawah kontrol Top Administrator.
b. Administrator biasa, yaitu administrator dengan hanya memiliki hak akses berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Top Administrator.
c. Member, yaitu user web yang telah melakukan registrasi, dan telah menjadi anggota dalam sistem.
d. User biasa, yaitu user web yang bukan member dan bukan administrator.



Gambar 1. Diagram Konteks CMS portal berita

8. Perancangan Sistem
Perancangan kebutuhan fungsional dilakukan dengan menggunakan tools Data Flow Diagram. Diagram Kontek untuk aplikasi portal berita ini dapat dilihat pada gambar 1. Sedangkan untuk DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 2.
 
Gambar 2. Diagram Level 1 prototipe CMS

Untuk kebutuhan basis data maka digunakan ER-Diagram sebagai toolsnya. ER-Diagram untuk prototype sistus portal berita ini dapat dilihat pada gambar 3.

 
Gambar 3. ER-Diagram prototype CMS

9. Implementasi
Gambar 4 adalah halaman pertama kali user membuka url dari situs web, sehingga pada
halaman ini akan ditampilkan informasi berita terbaru dan menu-menu yang ada juga dapat dilihat pada gambar tersebut.
 
Gambar 4. Tampilan Halaman Utama Prototype CMS
9.1 Manajemen portal berita
Sebagaimana yang diterangkan secara umum dalam kajian teori, maka untuk prototype CMS kekuasaan penuh ada pada top administrator (dalam hal ini adalah bisa diartikan sebagai pemilik website). Oleh karena itu pada halaman utama seperti Gambar 4, untuk menu pilihan dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan untuk menu pengelola atau menu administrasi hanya bisa diakses oleh pengelola dengan otorisasi yang dimilikinya. Pada prototype CMS yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan oleh satu orang top administrator dan dua orang administrator (terdapat tiga pengelola) dengan perbedaan hak akses antara kedua administrator yang ada. Selaku top administrator dalam prototype CMS ini adalah user nando, dan kedua orang administrator yang ada yaitu user fitriku dan user ayub. Tampilan jumlah pengelola dapat dilihat pada Gambar 5.
 
Gambar 5. Halaman memodifikasi data Pengelola
Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa manajemen dari prototype CMS yang dibuat itu tergantung dari user nando (selaku webmaster/pemilik), sehingga karena saat login pertama kali dan kriteria sesuai dengan seorang top administrator maka akan menjumpai halaman administrasi utama seperti gambar 6, sedangkan bila pengelola tersebut login bukan sebagai seorang top administrator sesuai dengan otorisasi yang diberikan kepadanya, maka masing-masing administrator akan mendapati tampilan halaman administrasi yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pada gambar 7 yaitu user fitriku dan gambar 8 untuk user ayub.
 
Gambar 6. Halaman utama bagi top administrator.


Gambar 7. Halaman utama bagi user fitriku.


 

Gambar 8. Halaman utama bagi user Ayub.

Berdasarkan ketiga gambar yaitu gambar 6, 7 dan 8 dapat dilihat secara jelas bahwa masing-masing pengelola ketika login akan mendapatkan tampilan halaman administrasi yang berbeda berdasarkan hak akses yang dimilikinya. Oleh karena itu, wewenang yang dikerjakan masing-masing pengelola itu berdasarkan menu yang ada, sehingga ketika user fitriku berhasil login, dia hanya bias mendapati menu edit artikel dan edit user (member), sehingga user fitriku hanya bekerja dan bertugas untuk mengelola bagian tersebut. Berbeda halnya dengan user ayub, berdasarkan menu yang ada, hanya dapat melakukan pengelolaan terhadap bagian berita dan Polling saja, selebihnya dia tidak dapat memodifikasi artikel baik itu menambahkan maupun menghapusnya, selain itu tidak dapat juga memodifikasi data member. Oleh karena itu segala aksi yang dimiliki oleh administrator yang ada, dapat dikontrol secara penuh oleh administrator.
Masing-masing user dapat mengganti layout sesuai dengan keinginan mereka. Gambar 9 menunjukkan halaman yang digunakan oleh member untuk mengganti mengganti layout sesuai keinginannya berdasarkan pilihan yang sudah ada. Tampilan layout untuk user fera dapat dilihat pada gambar 10.

 
Gambar 9. Pilihan tampilan layout sesuai selera
 
Gambar 10. Tampilan layout user fera
10. Kesimpulan
Dari uraian yang sudah disampaikan dapat disimpulkan:
a. Dengan mengimplementasikan CMS, seorang yang bukan webmaster sekalipun dapat melakukan pengelolaan web menjadi dinamis sehingga penyajian informasi dapat dilakukan dengan cepat.
b. Dengan menggunakan CMS, proses update informasi tidak hanya dimonopoli oleh seorang administrator saja. Dengan demikian akan didapatkan penghematan waktu, tenaga dan biaya, selain itu proses administrasi situs dapat dilakukan secara mudah karena bentuk pengelolaannya terdistribusi.


Daftar Pustaka

[1]. Budiyanto, U., Content Management System, 2003, Paper pada IlmuKomputer.com
[2]. Fathansyah, Basis Data, 1999, Informatika Bandung, Bandung.
[3]. Kadir, A dan Triwahyuni, T., Pengenalan Teknologi Informasi, 2003, Andi Offset, Yogyakarta
[4]. Kemas, Y., Pengantar Content Management System, 2003, Paper Kuliah Umum IlmuKomputer.com
[5]. Robertson, J., Article: How to evaluate a content management System, Step Two Designs, Pty, Ltd., Australia.
[6]. Sitindaon, F., Belajar Sendiri Membuat Aplikasi Web Database Dinamis Menggunakan Perangkat Open Source, 2003, Elex Media Komputindo, Jakarta

[7]. Suryatmoko, S., Belajar Sendiri Membuat Web Portal dengan PHP Nuke, 2003, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Share this article :

0 comments :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AbimaelZone - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger